A_19 PUTRI RAHMA NUR ZAHRA
A. BUAT RINGKASAN 10 POINT PENTING
1. Informasi ilmiah itu hasil riset yang bisa dipertanggungjawabkan, bersifat objektif, dan biasanya dipublikasikan dalam bentuk jurnal, buku, atau laporan penelitian.
2. Ciri utama informasi ilmiah adalah berbasis data dan bukti, bukan opini pribadi. Jadi semua argumen harus punya dasar ilmiah yang jelas.
3. Sumber informasi ilmiah ada banyak jenisnya, seperti artikel jurnal, skripsi, tesis, prosiding, buku referensi, dan laporan penelitian yang valid.
4. Menelusuri informasi ilmiah harus pakai strategi, misalnya tentuin kata kunci dan sinonim yang tepat biar hasil pencarian lebih relevan.
5. Gunakan platform pencarian ilmiah kayak Google Scholar, SINTA, DOAJ, dan GARUDA buat dapetin sumber yang kredibel, bukan asal dari blog atau media bebas.
6. Manfaatkan operator Boolean (AND, OR, NOT) buat nyaring hasil pencarian biar lebih spesifik dan sesuai kebutuhan penelitian kamu.
7. Evaluasi sumber informasi dengan lima aspek utama: akurasi, otoritas, objektivitas, cakupan, dan kekinian, supaya gak kejebak hoaks akademik atau jurnal predator.
8. Etika akademik itu penting banget, termasuk jujur dalam mengutip, menghormati hak cipta, dan selalu transparan dalam penggunaan data.
9. Penulisan kutipan dan daftar pustaka harus sesuai gaya tertentu (misalnya APA, MLA, atau Chicago) dan ditulis secara konsisten di seluruh karya ilmiah.
10. Aplikasi manajemen referensi seperti Zotero dan Mendeley bisa bantu nyimpen, ngatur, dan otomatis bikin daftar pustaka biar proses nulis lebih efisien dan rapi.
B. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa perbedaan antara informasi ilmiah dan informasi populer?
Informasi ilmiah bersumber dari riset yang bisa dipertanggungjawabkan, biasanya ditulis oleh ahli dan diterbitkan di jurnal akademik. Sedangkan informasi populer ditulis untuk umum, gaya bahasanya ringan, dan sering muncul di media massa atau blog tanpa proses verifikasi mendalam.
2. Bagaimana cara menelusuri informasi ilmiah yang valid di internet?
Pertama, tentuin kata kunci yang spesifik, lalu cari lewat situs akademik kayak Google Scholar, SINTA, atau DOAJ. Gunakan operator Boolean (AND, OR, NOT) biar hasilnya lebih akurat, terus pastiin sumbernya dari jurnal atau penerbit terpercaya, bukan dari situs abal-abal.
3. Sebutkan kriteria untuk menilai kredibilitas sebuah jurnal ilmiah.
Kredibilitas jurnal bisa dinilai dari:
• Penerbitnya resmi (misalnya universitas atau lembaga penelitian),
• Ada proses peer review,
• Penulisnya ahli di bidangnya,
• Terindeks di database seperti Scopus atau SINTA,
• Artikel di dalamnya menyertakan referensi dan data yang jelas.
4. Mengapa penghindaran plagiarisme penting dalam penulisan ilmiah?
Karena plagiarisme termasuk pelanggaran etika akademik. Kalau kita nyontek karya orang tanpa sumber, itu bisa nurunin reputasi, bikin karya gak orisinal, bahkan bisa kena sanksi akademik. Intinya, kejujuran ilmiah itu harga mati.
5. Bagaimana format penulisan daftar pustaka untuk sumber daring?
Contohnya dalam gaya APA:
Nama Penulis. (Tahun). Judul artikel. Nama Situs. URL
Misalnya:
Rahman, A. (2024). Penerapan Arsitektur Hijau di Indonesia. Kompas.com. https://www.kompas.com/arsitekturhijau
C. PERTANYAAN REFLEKTIF
1. Ceritakan pengalaman Anda menggunakan sumber tidak valid dan dampaknya.
Pernah waktu awal ngerjain makalah, aku asal ambil info dari blog tanpa ngecek penulisnya. Akhirnya data yang aku tulis gak akurat dan dosen bilang argumennya lemah. Dari situ aku sadar pentingnya pakai sumber ilmiah yang bisa dipercaya.
2. Bagaimana Anda membedakan jurnal ilmiah terpercaya dan jurnal predator?
Aku lihat dulu apakah jurnalnya punya peer review, editor jelas, dan terindeks di Scopus, SINTA, atau DOAJ. Kalau jurnal predator biasanya minta bayar cepat, gak ada review, dan websitenya asal-asalan.
3. Apa kesulitan terbesar dalam menulis daftar pustaka? Bagaimana mengatasinya?
Kesulitannya di format yang harus konsisten, kadang beda gaya (APA, MLA, Chicago) bikin bingung. Aku ngatasinnya pakai aplikasi Mendeley biar formatnya otomatis dan gak perlu nulis satu-satu.
4. Apakah Anda pernah menggunakan Mendeley/Zotero? Jelaskan pengalamannya.
Pernah pakai Mendeley. Awalnya agak bingung, tapi setelah ngerti fiturnya, jadi enak banget buat nyimpen jurnal, nyisipin kutipan ke Word, dan otomatis bikin daftar pustaka sesuai gaya yang dipilih. Hemat waktu banget.
5. Perbaikan apa yang akan Anda lakukan dalam menulis kutipan ke depan?
Aku bakal lebih hati-hati nulis kutipan, pastiin semua sumber ditulis di daftar pustaka, dan mulai biasain pakai parafrase daripada kutipan langsung. Juga rutin pakai Mendeley biar gak ada sumber yang kelewat.
