Rabu, 24 September 2025

TUGAS TERSTRUKTUR 1

 

MENGAPA BAHASA INDONESIA MENJADI BAHASA NEGARA?





Abstrak

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang unik dan strategis dalam kehidupan berbangsa. Di tengah keragaman lebih dari tujuh ratus bahasa daerah yang tersebar di seluruh Nusantara, diperlukan sebuah bahasa pemersatu agar komunikasi antarindividu maupun antarkelompok dapat berlangsung efektif. Bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa persatuan melalui peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sejak saat itu, bahasa ini tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas, nasionalisme, dan persatuan bangsa Indonesia. Artikel ini membahas latar belakang historis lahirnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, fungsinya dalam menyatukan bangsa, kedudukannya di era modern, serta tantangan yang dihadapi dalam arus globalisasi. Dengan analisis kritis, tulisan ini menegaskan bahwa keberadaan Bahasa Indonesia adalah fondasi penting dalam menjaga integrasi bangsa, sekaligus menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikan dan mengembangkannya di tengah perkembangan zaman.

Kata Kunci

Bahasa Indonesia, bahasa persatuan, Sumpah Pemuda, identitas bangsa, globalisasi


Pendahuluan

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan keragaman. Dari Sabang sampai Merauke, terdapat lebih dari 700 bahasa daerah yang masih digunakan oleh berbagai suku dan kelompok etnis. Kekayaan ini adalah aset budaya yang luar biasa, tetapi sekaligus berpotensi menimbulkan hambatan komunikasi jika tidak ada satu bahasa yang dijadikan sebagai alat pemersatu. Dalam konteks inilah, Bahasa Indonesia hadir sebagai jawaban.

Bahasa Indonesia secara resmi lahir sebagai bahasa persatuan pada peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Para pemuda dari berbagai daerah dengan latar belakang suku dan bahasa yang berbeda sepakat untuk menjadikan “Bahasa Indonesia” sebagai bahasa persatuan bangsa. Keputusan ini tidak hanya memiliki makna linguistik, melainkan juga politis dan ideologis, karena bahasa dipandang sebagai alat perjuangan untuk membebaskan diri dari penjajahan.

Tulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengapa Bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa persatuan. Dengan menelaah sejarah, fungsi, peran di era modern, serta tantangan globalisasi, diharapkan dapat diperoleh gambaran utuh mengenai posisi strategis Bahasa Indonesia dalam membangun identitas nasional.


Permasalahan

  1. Mengapa diperlukan bahasa persatuan dalam kehidupan bangsa Indonesia yang multikultural?
  2. Apa dasar historis yang menjadikan Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa persatuan?
  3. Bagaimana fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
  4. Apa tantangan yang dihadapi Bahasa Indonesia di era globalisasi?

Pembahasan

1. Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu, yang sejak berabad-abad lalu sudah digunakan sebagai lingua franca di kepulauan Nusantara. Bahasa ini dipakai dalam perdagangan, interaksi antarsuku, hingga komunikasi antarbangsa di pelabuhan-pelabuhan besar. Kesederhanaan struktur bahasa Melayu membuatnya mudah dipelajari dan diterima secara luas.

Momentum penting terjadi pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah mendeklarasikan tiga ikrar: bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu, dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Sejak saat itu, Bahasa Indonesia tidak lagi dipandang sekadar sebagai bahasa komunikasi, melainkan simbol perjuangan dan identitas nasional.

2. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa

Bahasa Indonesia berperan besar dalam menjaga keutuhan bangsa yang majemuk. Beberapa fungsi utamanya antara lain:

  • Identitas nasional → bahasa menjadi ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain.
  • Alat komunikasi antarbudaya → dengan ratusan bahasa daerah, Bahasa Indonesia memungkinkan terjadinya interaksi dan pemahaman bersama.
  • Bahasa resmi negara → termaktub dalam UUD 1945 Pasal 36, yang menyebutkan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
  • Bahasa persatuan → digunakan dalam pendidikan, pemerintahan, dan media sebagai sarana integrasi nasional.

Tanpa bahasa persatuan, sulit membayangkan bangsa sebesar Indonesia bisa terikat dalam satu identitas kebangsaan.

3. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Modern

Di era modern, Bahasa Indonesia memiliki peran yang semakin luas:

  • Pendidikan → digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah dan perguruan tinggi.
  • Pemerintahan dan hukum → seluruh dokumen resmi, peraturan, dan undang-undang ditulis dalam Bahasa Indonesia.
  • Media massa dan digital → Bahasa Indonesia menjadi sarana utama penyebaran informasi, baik melalui media cetak, televisi, maupun internet.
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi → meskipun banyak referensi ilmiah berbahasa asing, pengembangan istilah-istilah dalam Bahasa Indonesia terus diupayakan agar tetap relevan.

Dengan peran ini, Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi pemersatu, tetapi juga penggerak kemajuan bangsa.

4. Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

Globalisasi membawa pengaruh besar terhadap penggunaan bahasa. Masuknya budaya asing, terutama melalui media sosial, membuat generasi muda sering mencampuradukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Fenomena “bahasa gaul” atau “bahasa alay” di media sosial juga memunculkan kekhawatiran akan degradasi bahasa.

Selain itu, dominasi bahasa asing dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menempatkan Bahasa Indonesia pada posisi marginal jika tidak ada upaya serius untuk mengembangkannya. Tantangan lain adalah bagaimana menjaga eksistensi bahasa daerah sekaligus memperkuat fungsi Bahasa Indonesia tanpa menimbulkan perasaan terpinggirkan pada komunitas lokal.

Namun, tantangan ini juga bisa menjadi peluang. Dengan strategi yang tepat, Bahasa Indonesia dapat terus dikembangkan sebagai bahasa modern yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus tetap menjadi perekat identitas nasional.


Kesimpulan

Bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa persatuan karena lahir dari semangat perjuangan bangsa, terutama melalui Sumpah Pemuda 1928. Bahasa ini mampu menyatukan ratusan suku dan bahasa daerah dalam satu identitas nasional. Fungsinya tidak hanya sebatas alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol persatuan, identitas bangsa, dan sarana integrasi. Hingga saat ini, kedudukan Bahasa Indonesia tetap vital dalam pendidikan, pemerintahan, media, dan kehidupan sehari-hari.

Namun, di era globalisasi, Bahasa Indonesia menghadapi tantangan serius dari arus bahasa asing dan pergeseran budaya komunikasi generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif untuk melestarikan sekaligus mengembangkan bahasa ini agar tetap relevan dan bermartabat.


Saran

1. Generasi muda perlu menumbuhkan kebanggaan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, terutama dalam ranah akademik dan formal.
2. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus konsisten memperkuat peran Bahasa Indonesia melalui kurikulum, penelitian, dan pengembangan kosakata baru.
3. Media massa dan platform digital sebaiknya berkontribusi dalam menjaga mutu bahasa dengan menghadirkan konten berbahasa Indonesia yang berkualitas.
4. Upaya pelestarian bahasa daerah tetap penting dilakukan, namun harus diiringi dengan penguatan Bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa.


Daftar Pustaka

 Alwi, Hasan, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2018). 

Sejarah Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Chaer, Abdul & Agustina, Leonie. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Modul 1 (materi perkuliahan).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS MANDIRI 7

 A_19 PUTRI RAHMA NUR ZAHRA A. BUAT RINGKASAN 10 POINT PENTING 1. Informasi ilmiah itu hasil riset yang bisa dipertanggungjawabkan, bersif...