Kamis, 09 Oktober 2025

TUGAS MANDIRI 3

 A_19 PUTRI RAHMA NUR ZAHRA 


3A. MEMBUAT RINGKASAN 


Kemampuan literasi akademik menjadi dasar penting bagi mahasiswa dalam memahami, menulis, dan berpikir secara ilmiah. Teks akademik merupakan tulisan yang digunakan dalam dunia pendidikan untuk mengomunikasikan gagasan atau analisis secara sistematis, seperti esai, makalah, atau laporan. Sementara teks ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan hasil penelitian dengan metode dan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti artikel jurnal atau skripsi. Keduanya berbeda dalam tujuan dan tingkat formalitas; teks akademik lebih fleksibel, sedangkan teks ilmiah harus mengikuti standar metodologis dan etika publikasi.


Teks ilmiah memiliki karakteristik objektif, sistematis, berbasis data, menggunakan bahasa baku, dan konsisten dalam format penulisan. Sementara itu, struktur teks akademik umumnya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup yang menjelaskan latar belakang, argumen, serta kesimpulan. Dalam penulisan akademik yang baik, penulis wajib menggunakan bahasa formal, menghindari plagiarisme, menjaga kejelasan paragraf, dan mencantumkan sumber dengan gaya kutipan tertentu.


Selain menulis, mahasiswa juga perlu mengembangkan literasi kritis, yaitu kemampuan menganalisis validitas argumen, menilai sumber, dan memahami konteks suatu teks ilmiah. Peningkatan literasi akademik berdampak pada kualitas pembelajaran, kejujuran ilmiah, dan daya saing institusi pendidikan. Solusinya mencakup pelatihan literasi akademik, penggunaan alat bantu penulisan, serta penguatan budaya menulis di lingkungan kampus.


Dengan penguasaan literasi akademik yang baik, mahasiswa dapat berperan aktif sebagai generasi ilmuwan muda yang kritis, berintegritas, dan mampu berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.



Daftar Pustaka

Hyland, K. (2019). Academic Discourse and Writing: Critical Approaches. Routledge.

Modul Literasi Akademik (2024). Fondasi Literasi di Dunia Pendidikan Tinggi. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek 


3B. LATIHAN SOAL REFLEKTIF 


Pertanyaan Isian (10 Soal)


1. Teks akademik biasanya digunakan dalam konteks pendidikan/akademik untuk menyampaikan gagasan, analisis, dan refleksi.

2. Perbedaan utama antara teks akademik dan teks ilmiah terletak pada tujuan, struktur, dan tingkat kedisiplinan/ketelitian ilmiah.

3. Struktur umum teks akademik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi, penutup

4. Teks ilmiah biasanya mengikuti alur logis dengan struktur IMRAD yang berarti Introduction, Methods, Results, and Discussion.

5. Salah satu ciri khas teks ilmiah adalah objektivitas, artinya penulis tidak memasukkan opini pribadi tanpa dasar ilmiah.

6. Semua klaim dalam teks ilmiah harus didukung oleh data atau referensi yang terpercaya.

7. Salah satu prinsip penulisan akademik adalah menghindari plagiarisme dengan cara mencantumkan sumber secara konsisten.

8. Literasi kritis mencakup kemampuan menilai validitas argumen dalam sebuah teks.

9. Jenis teks akademik yang bertujuan menjelaskan konsep secara logis disebut teks eksposisi.

10. Salah satu solusi untuk meningkatkan literasi akademik mahasiswa adalah menyediakan pelatihan literasi akademik secara berkala. 


Pertanyaan Esai (5 Soal)


1. Jelaskan perbedaan mendasar antara teks akademik dan teks ilmiah, baik dari segi tujuan maupun struktur penulisan.


Jawab: Teks akademik bertujuan menyampaikan gagasan, refleksi, dan analisis dalam ranah pendidikan, misalnya esai atau makalah mahasiswa, dengan struktur umum pendahuluan–isi–penutup. Teks ilmiah bertujuan menghasilkan dan menyebarkan pengetahuan baru dengan format lebih ketat, biasanya mengikuti struktur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion).



2. Mengapa penggunaan bahasa baku sangat penting dalam teks ilmiah? Sertakan contoh kalimat untuk memperkuat jawaban.


Jawab: Bahasa baku menjamin kejelasan, konsistensi, dan keseragaman istilah, sehingga menghindari ambiguitas. Misalnya, kalimat: “Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara literasi digital dan motivasi belajar mahasiswa” jauh lebih presisi dibanding versi nonbaku: “Penelitian ini mau lihat keterkaitan literasi digital sama semangat belajar mahasiswa”.



3. Bagaimana peran literasi kritis dalam membantu mahasiswa menjadi pembaca dan penulis akademik yang lebih baik?


Jawab: Literasi kritis membantu mahasiswa menilai keabsahan sumber, membedakan fakta dari opini, serta memahami struktur argumentasi. Hal ini membuat mahasiswa mampu menyaring informasi yang kredibel dan menyusunnya kembali dalam tulisan akademik yang valid.


4. Uraikan prinsip-prinsip utama dalam penulisan akademik yang baik dan berikan contohnya.


Jawab: Objektivitas: hanya menyampaikan klaim berbasis data, bukan opini personal. Koherensi: gagasan mengalir logis dan terstruktur. Ketepatan bahasa: mematuhi EYD/PUEBI. Etika: menghindari plagiarisme dengan sitasi yang konsisten.

Contoh: dalam makalah, penulis mengutip pendapat ahli menggunakan format sitasi resmi (APA/MLA) agar terhindar dari plagiarisme.



5. Menurut Anda, bagaimana implikasi kemampuan menulis dan membaca teks akademik secara kritis terhadap kualitas pendidikan tinggi di Indonesia?


Jawab: Kemampuan ini meningkatkan kualitas pendidikan tinggi karena mahasiswa tidak hanya menjadi penerima informasi pasif, tetapi juga produsen pengetahuan aktif. Dengan membaca kritis, mereka mampu mengevaluasi argumen yang ada, dan dengan menulis kritis mereka berkontribusi pada diskursus akademik. Hal ini memperkuat budaya riset, memperkaya publikasi nasional, serta meningkatkan daya saing akademik Indonesia secara global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS MANDIRI 7

 A_19 PUTRI RAHMA NUR ZAHRA A. BUAT RINGKASAN 10 POINT PENTING 1. Informasi ilmiah itu hasil riset yang bisa dipertanggungjawabkan, bersif...